Senin, 21 Juli 2014

Inflasi, Deflasi, CPI, PPI dan PMI terhadap forex

Dalam dunia forex dan saham indikator ekonomi seperti INFLASI ,DEFLASI, CPI, PPI, DAN PMItidaklah asing lagi DIMANA indikator ini masuk dalam kategori fundamental ekonomi. Lalu apa hubungan indikator ini dengan forex, secara garis besar ketika indikator ini di rilis, pergerakan mata uang cenderung naik atau turun sangat tajam, pertanyaannya seperti yang kita lihat harga akan beraksi  2-3 jam, apakah pergerakan  harga akan sebatas itu saja 2-3 jam, tentu saja tidak . so, bagaimana cara memanfaatkan indikator ini agar profit yang kita dapat lebih maksimal?



sebelum kita membahas manfaat indikator indikator INFLASI, DEFLASI ,CPI, PPI, DAN PMI mari kita kenal satu persatu dari arti hingga cara mengambil peluang untuk perdagangan



1. INFLASI
Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. 
Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanjayang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.



beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya inflasi

  •  kelebihan likuiditas/uang/alat tukar hal ini terjadi karena tingkat pengangguran rendah, percetakan uang karena kebijakan pemerintah contoh Quantitatif easing (QE), kenaikan gaji karyawan, kenaikan bahan baku yang dapat memicu kenaikan barang barang lainnya seperti minyak, tarif listrik, dan lain sebagainya
  • produksi, mengapa karena dengan menurunnya produksi perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi (manufaktur) dapat mengakibatkan turunnya stok persediaan barang di pedagang eceran (retail sales) di dukung permintaan yang tinggi sehingga berakibat kelangkaan barang, dan memicu harga barang melambung tinggi.
  • pajak karena semakin tinggi nilai tarif pajak  berpotensi meningkatnya harga barang .


Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)



Dengan mengacu pada bahasan di atas tentu kita dapat menentuan posisi apa yang akan kita ambil saat bertransaksi forex buy/sell, pada umumnya dimana posisi sell lebih tepat untuk montly trader, lalu kapan saat yang tepat untuk sell,
Dalam hal kecepatan kita dalam menentukan moment yang tepat sangat penting, karena jika kita mengambil posisi sell saat memasuki hiperinflasi (lebih 100%), tentunya sudah terlambat karena pelemahan mata uang akan dimulai saat inflasi memasuki level  2-100%.
Memasuki fase inflasi sedang ,inflasi berat, hiperinflasi, kebijakan Bank central akan berubah dengan menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap tujuannya untuk mengendalikan laju inflasi..



2. DEFLASI
Deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar



berikut beberapa faktor yang menyumbang terjadinya deflasi,,

  • menurunnya jumlah uang yang beredar di masyarakat salah satu penyebabnya adalah tingkat pengangguran meningkat ,suku bunga bank relatif tinggi, 
  • Meningkatnya Persediaan Barang yang di sertai penurunan consumsi di masyarakat
  • pendapatan yang relatif rendah di kalangan pekerja , sehingga mendorong masyarakat untuk berhemat
terjadinya deflasi biasanya di sertai dengan penurunan tingkat suku bunga Bank sentral, salah satu alasannya adalah agar uang yang parkir di bank bank sentral, kembali beredar di masyarakat. Beberapa cara yang sering kita jumpai adalah dengan adanya QE , kredit /pinjaman. dan lainnya
tanda-tanda terjadinya deflasi adalah turunnya aktifitas ekonomi, kita bisa lihat dari indikator retail sales, PPI, CPI, dan melambatnya sektor manufaktur ,
untuk trader saham, era deflasi sangat sangat tidak menguntungkan, karena downtrend lebih mendominasi pergerakan di bursa saham .


3. CPI
cpi  adalah indikator yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household), data CPI di peroleh melalui ,fungsi CPI adalah digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. CPI berhubungan erat dengan PPI ,sebab nilai perkiraan dari CPI diperoleh dari  PPI ,dengan menghitung modal rata rata harga bahan baku mentah. 
kesimpulannya cpi adalah indikator yang di gunakan untuk memperkirakan laju inflasi dan deflasi 
apabila NILAI CPI meningkat secara terus menerus  akan mengakibatkan biaya produksi meningkat sehingga akan berakibat inflasi, dan mata uang akan cenderung mengalami penurunan nilai.

4.PPI 
PPI adalah sebuah Indikator yang menghitung perubahan harga di tingkat produsen. 
PPI tergolong indikator awal dalam menentukan tingkat inflasi dari sebuah negera. 
Ada tiga tingkat PPI: mentah, proses, dan akhir. Harga barang yang siap digunakan ini, mencerminkan harga barang yang akan dikenakan kepada konsumen. Harga barang yang termasuk kategori mentah dan dalam tahap pemrosesan sering memberikan gambaran akan terjadinya kenaikan inflasi. Harga yang menjadi patokan bagi CRB (Commodity Research Bureau) adalah harga bahan mentah yang juga menjadi dasar harga yang untuk dijual dalam Pasar.
Harga komponen makanan dan energi tidak dimasukan dalam perhitungan PPI karena tidak valid dalam kaitannya dalam tingkat inflasi pada periode tersebut.
PPI dikeluarkan oleh Bureau of Labor statistics & U.S. Department of Labor setiap tanggal 11 setiap bulannya pada pukul 08.30 EST 
Kenaikan inflasi pada akhirnya akan membuat suku bunga naik yang cenderung memperkuat nilai tukar negara yang bersangkutan




5.PMI
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah Indikator yang mengukur perkembangan dari sektor industri dari sisi manajer pembelian. Didalamnya ada sekitar 50 faktor yang manjadi acuan.Kenaikan trend ini sangat berpengaruh pada kenaikan nilai mata uang lokal. Laporan ini dihasilkan dari survey terhadap setiap manajer pembelian seperti tenaga kerja, produksi, tingkat permintaan baru, pengiriman barang oleh suplier, dan jumlah persediaan. Para Trader percaya bahwa indikator ini dapat mengukur perkembangan dari perusahaan setiap manajer pembelian, dan yang terutama, Indiaktor ini dapat menjelaskan perkembangan ekonomi negara tersebut.
Jika nilai Manufacturing PMI suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan,



dengan mengumpulkan data data di atas tentu kita akan lebih mudah membaca arah pergerakan mata uang negara, karena semua indikator tersebut pada intinya untuk mengetahui lebih awal saat terjadi inflasi atau deflasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bicara apa?