Selasa, 30 Desember 2014

Apa yang mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang?

Secara singkat, menurut ekonom Salvatore, definisi nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya. Nilai tukar mata uang pada suatu negara bersifat fluktuatif dan dinyatakan dalam perbandingan dengan mata uang negara lain. Jika nilai mata uang menguat maka nilai ekspor produk dari negara tersebut akan menjadi lebih tinggi dan sebaliknya jika nilai mata uang melemah, maka nilai impor barang dari negara lain akan lebih rendah atau murah.
Kenaikan nilai tukar uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing, sedangkan depresiasi adalah penurunan nilai tukar uang domestik atas mata uang asing.  Mengapa Nilai Mata Uang Berfluktuasi? Ada beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi nilai mata uang. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Nilai Tukar Mata Uang dan Tingkat inflasi
Negara-negara dengan tingkat kemakmuran ekonomi yang tinggi cenderung akan konsisten rendah tingkat inflasinya sehingga nilai mata uangnya menjadi lebih kuat dibandingkan dengan negara lain yang tingkat inflasinya tinggi sebagaimana di Indonesia. Hal itu akan menyebabkan purchasing power atau daya beli negara-negara maju tersebut lebih tinggi daripada negara lain. Negara-negara yang tergolong mempunyai tingkat kemakmuran tinggi adalah Swiss, Jerman, dan Jepang pada akhir abad 20, kemudian Amerika dan Canada menyusul sebagai negara dengan tingkat inflasi rendah. Bagi negara-negara yang tingkat inflasinya tinggi, nilai mata uangnya akan mengalami depresi daripada negara rekanan transaksi perdangangannya.
Dalam pasar foreign exchange atau valuta asing, dasar yang utama adalah transaksi internasional baik dalam komoditas jasa atau barang sehingga perubahan harga dalam negeri yang tidak tetap terhadap harga luar negeri berdampak pada pergerakan valuta asing. Ilustrasinya adalah demikian, jika Jepang yang bekerja sama dengan Indonesia dalam transaksi perdagangan internasional mengalami inflasi, maka produk impor dari Jepang otomatis akan meningkat harganya sehingga permintaan masyarakat atas produk tersebut akan berkurang.

Nilai Tukar Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga

Nilai tukar uang, inflasi, dan suku bunga mempunyai korelasi yang kuat. Bank Indonesia misalnya, dapat turun tangan untuk mengatasi inflasi dan mempengaruhi nilai tukar mata uang dengan mengubah tingkat suku bunga. Jika suku bunga Indonesia tinggi maka permintaan mata uang rupiah akan bertambah dan investor baik lokal maupun mancanegaraakan tertarik berinvestasi demi keuntungan yang lebih besar. Tetapi jika inflasi semakin meningkat investor akan keluar untuk menghindari kerugian sampai bank pusat kembali menaikkan suku bunga. Sebaliknya, jika bank Indonesia menurunkan suku bunga, maka nilai tukar uang akan semakin lemah.
Nilai Tukar Mata Uang dan Neraca perdagangan
Pengertian neraca perdagangan adalah semua pembayaran dari hasil ekspor dan impor barang ataupun jasa dari dua negara rekanan dagang. Bila suatu negara mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar negara rekan dagangnya daripada jumlah yang diterima sebagai pembayaran atas produk ekspornya, maka dikatakan negara tersebut mengalami defisit. Selanjutnya negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagangnya yang berakibat pada melemahnya nilai tukar uang negara tersebut terhadap mata uang negara rekanan. Sedangkan kondisi banyaknya keuntungan yang diterima negara rekan bisnisnya disebut surplus, yaitu nilai tukar uang negara tersebut menguat dibandingkan mata uang negara rekanan.
Nilai Tukar Mata Uang dan Hutang publik
Selain untuk aktivitas perdagangan dengan negara lain, neraca anggaran lokal suatu negara juga digunakan untuk menunjang proyek-proyek dalam negeri untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat. Anggaran yang defisit akan menyebabkan meningkatnya hutang publik atau public debt dan hal ini akan berakibat pada tingginya nilai inflasi. Defisit anggaran dapat diatasi dengan menjual aset pemerintah atau mencetak lebih banyak uang. Jika keadaan terus memburuk, pemerintah bisa saja mengalami gagal bayar atau default sehingga peringkat hutangnya turun. Salah satu faktor yang dapat melemahkan nilai tukar uang suatu negara adalah hutang publik yang tinggi.
Nilai Tukar Mata Uang dan Ekspor-Impor
Jika jumlah ekspor barang ataupun jasa suatu negara meningkat daripada nilai ekspornya, dapat dipastikannilai tukar mata uang negara tersebut akan menguat. Dengan peningkatan komoditas ekspor baik barang atau jasa berarti permintaan mata uang akan meningkat. Sebaliknya, bila nilai impor lebih tinggi daripada jumlah ekspor, bisa saja negara mengalami defisit sehingga nilai tukar melemah.
Nilai Tukar Mata Uang dan Kondisi Ekonomi dan Politik
Untuk menginvestasikan dananya, para investor tentu akan memilih negara dengan kondisi ekonomi yang baik termasuk keadaan politik yang stabil dan aman. Ketidakstabilan kondisi ekonomi secara otomatis akan mempengaruhi kepercayaan investor karena cenderung memiliki resiko tinggi sebagai tempat mengeluarkan dananya. Oleh karena itu dikatakan keadaan politik akan berdampak pula pada nilai tukar uang suatu negara.
Nilai Tukar Mata Uang dan Tingkat pendapatan
Dalam pasar mata uang asing faktor yang berdampak pada permintaan dan penawaran adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga produk luar negeri. Laju peningkatan pendapatan riil domestik diprediksi akan melemahkan nilai tukar mata uang asing, sementara pendapatan riil domestik akan menyebabkan permintaan valuta asing bertambah bila dibandingkan stok yang tersedia.
Nilai Tukar Mata Uang dan Kontrol Pemerintah
Menurut ahli ekonomi, Madura, Kebijakan pemerintah juga turut berperan dalam mempengaruhi nilai tukar uang dalam berbagai bentuk, yaitu berusaha menghindari hambatan nilai tukar mata uang asing, berusaha untuk menghindari hambatan transaksi perdagangan internasional, dan melakukan campur tangan dalam pasar uang untuk menyeimbangka atau menytabilkan nilai tukar dengan membeli atau menjual mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan campur tangan dalam pasar uang adalah, untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang dalam negeri, membuat kondisi nilai tukar dalam negeri masih berada dalam batas yang ditentukan, dan respon pemerintah atas adanya kekacauan dalam pasar uang yang mungkin dalam jangka waktu sesaat.
Nilai Tukar Mata Uang dan Ekspektasi
Faktor berikutnya yang juga berperan dalam nilai tukar mata uang adalah harapan atau kemungkinan untuk mendapat nilai tukar tinggi di masa yang akan datang. Sama seperti investasi sekuritas seperti saham dan lainnya, pasar valuta asing akan merespon dengan cepat setiap berita yang mempunyai pengaruh di masa depan. Sebagai contoh, rumor yang beredar bahwa inflasi di Amerika akan meningkat akan membuat investor valas menjual mata uang dollarnya secepat mungkin karena menganggap nilai tukarnya akan menurun di masa yang akan datang. Tindakan ini akan langsung berpengaruh pada turunnya nilai tukar dollar dalam market uang.
Demikianlah beberapa hal yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Jika berniat terjun pada investasi valas, sebaiknya carilah informasi sebanyak dan sedetail mungkin tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai mata uang.

1 komentar:

  1. Selamat siang admin
    Saya Okta dari broker ForexMart.
    Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
    Terima kasih
    Okta
    Business Development

    BalasHapus

bicara apa?